Assalamualaikum Wr.wb
Ga tau kenapa saya tiba-tiba jadi teringat sama cerita yang dituliskan Asma Nadia yang berjudul 'Cinta lelaki biasa'.. Teman-teman yang menyukai tulisan-tulisan karangan Asma Nadia pasti sudah tau tentang kisah ini. Tapi saya ingin membagikannya kisahnya di sini. Mungkin postingan saya kali ini juga akan panjang. Begini kisahnya (jreng jreng):
Ada seorang gadis yang bernama Nania, dia gadis yang cantik, berprestasi dan merupakan anak yang paling dibanggakan oleh keluarganya.
Suatu hari Nania mengatakan kepada keluarga besarnya (saat acara arisan keluarga), bahwa ada seorang lelaki yang ingin melamarnya yaitu bernama Rafli. Semua orang menganggap apa yang dikatakan Nania adalah sebuah bercandaan, mulai dari orang tua, saudara sampai anggota keluarga yang lain. Kenapa? Karena menurut keluarga Nania, Rafli hanyalah seorang lelaki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan tampang yang biasa, serta pekerjaan dan gaji yang amat biasa. Tak ada yang bisa dilihat dari Rafli, begitu menurut keluarga Nania.
Nania juga sebenarnya tidak tau alasan dibalik dia ingin menerima lamaran Rafli. Nania hanya mengikuti nalurinya, perasaannya, mengatakan bahwa dia bahagia di samping Rafli.
Akhirnya mereka pun menikah setelah direstui orang tua Nania. Setahun pernikahan mereka, orang-orang masih saja sering menanyakan alasan dibalik Nania menerima Rafli. Apa sebenarnya yang diliat Nania dari Rafli ?. Dan Nania sampai hari itu juga belum mampu menjelaskan kelebihan-kelebihan yang dimiliki Rafli agar terlihat di mata mereka.
Nania hanya merasakan cinta yang begitu besar dari Rafli, menurutya tidak ada lelaki yang bisa mencintainya sebesar cinta Rafli kepadanya.
Nania sempat beradu argumen dengan saudara-saudarnya mengenai Rafli, suaminya.
Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantik kamu. Bukan hanya cantik, kamu juga pintar. Selain itu kamu juga bisa punya masa depan yang cerah. *Kata Saudara Nania
Tapi Rafli juga tak jelek Kak! (nania)
Betul. Tapi dia juga tidak ganteng
Rafli juga pintar! (Nania)
Tidak sepintarmu Nania
Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan (nania)
Hanya lumayan Nania, bukan sukses. Tidak sepertimu
Seolah tidak ada satu hal apapun yang bisa meyakinkan saudara-saudaranya, bahwa adik mereka (nania) beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi kali ini percuma Nania meyakinkan saudara-saudaranya.
5 tahun pun berlalu, Nania dan Rafli sudah memiliki dua anak yang menggemaskan. Tapi ocehan itu tak juga berhenti, tentang alasan Nania mau menikah dengan Rafli. Begitupu sampai tahun ke 7 dan ke 10 pernikahan mereka, bisik-bisik tentang rumah tangga mereka tak juga berhenti. Apalagi Nania telah mendapatkan posisi yang gemilang dalam kantornya.
Tahun ke 10, Nania mengandung anak ke 3. Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar, padahal sudah lewat dua minggu dari waktunya. Akhirnya dokter memutuskan untuk melakukan operasi caesar. Ternyata terdapat varises dimulut rahim Nania. Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.
Setelah itu Nania koma. Selama Nania koma, Rafli bolak balik dari kediaman ke rumah sakit. Mengurus anak-anaknya, dan juga mengurus Nania. Membawa sebuah Qur'an kecil, dan dibacakannya di dekat telinga Nania yang terbaring di ICU, mengajak Nania berbicara, bercanda dan membisikan kata-kata romantis. Rafli yakin meskipun Nania tidak mendengar, tetapi dia bisa merasakannya. Akhirnya pada hari ke 37 Nania terbangun. Tetapi setelah itu Nania tak lagi sama. Kondisi fisik Nania tak lagi seperti sebelumnya, nania lumpuh.. Meskipun begitu menurut Rafli, asalkan Nania Sadar semua tak penting lagi.
Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama 11 tahun terakhir semenjak Nania lumpuh. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.
Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh? Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.
Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu selama bertahun-tahun.
Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya yang melihatnya dengan iba, lebih-lebih kepada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari.
Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik. Orang-orang di luar sana memang masih tetap berbisik-bisik termasuk ke dua orang tua Nania dan saudara-saudaranya. Tapi bisik bisik itu telah berbeda bunyinya.
Baik banget suaminya!
Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!
Nania beruntung!
Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.
Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!
Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.
Nania merupakan perempuan yang beruntung bisa mendapatkan sosok seperti Rafli. Seorang laki-laki yang memiliki cinta sebegitu besarnya kepada Nania. Cinta yang besar meskipun dengan kondisi Nania yang tak lagi sama. Cinta yang tak berubah meskipun Nania tak bisa lagi berbuat apa-apa. Karena hanya laki-laki yang benar-benar mencintai dengan tulus, memiliki cinta sejati yang bisa seperti ini.
Tetapi Rafli juga beruntung bisa mendapatkan Nania. Seorang perempuan cantik, berprestasi, baik hati, dan berasal dari keluarga berada tetapi mau menikah dengannya, lelaki serba biasa. Dan harus mendapatkan omongan-omongan dari orang-orang lain di sekitarnya selama bertahun-tahun.
Ahh memang begitulah jalannya, perempuan yang baik adalah untuk laki-laki yang baik (pula) :')..
Saya akan terus berusaha dan belajar, belajar menjadi perempuan yang lebih baik lagi, belajar dan berusaha dalam banyak hal, memantaskan diri. Agar nantinya saat saya bertemu dengannya (jodohku, entah siapapun itu), saya sudah menjadi pribadi yang lebih baik.
Mungkin di sana dia (jodohku) juga sedang memantaskan dirinya, belajar dan berusaha menjadi laki-laki yang lebih baik.
Wassalamualaikum Wr.wb
yes pertamax....
BalasHapuskeduaxxxxx, cinta itu anugrah mbak, maka berbahagialah, sebab kita sengsara bila tak punya cinta, kata doel sumbang.
HapusIya Mas cinta itu anugerah,, tapi juga bisa jadi musibah kalo kita tidak mampu mengelola rasa cinta itu dengan baik (eaaaa) :D..
HapusBang Reo, dulunya (dulu banget) saya mikir itu pertamax (bahan bakar), tau taunya pertamanya.. Hahaha :D
meski saya tak sebaik sosok rafli,alhamdulillah saya dkaruniai istri yg baik.
BalasHapusAlhamdulillah Bang ^^
Hapushaduh terlalu panjang ne mbak
BalasHapusngak sempat baca mlam ini
idzin copy saja dlu y mbak
hehehe
Hihihi,, oke silahkan. Memang lumayan panjang tulisan saya :D
Hapuslapor, saya belum bacaa. keburu ngantuk sih nih Mbak
BalasHapusTidur gih Mas Zach :D
HapusSekarang udah bangun..yakin :)
HapusMas Zach masih belum bangun,, nunggu pangeran yang mau bangunan :D hehehe
HapusYg baik ketemu sama,yang baik ya,mbak Nin :)
BalasHapusIya Insha Allah seperti itu Mas Budi, amiin ^_^
HapusJodohmu adalah kaummu sendiri, begitu kata Rasul. Haha aamiin :'D
BalasHapusAmiiin ^_^
HapusArrrgggghhh
BalasHapusbaca ginian kok jadi malah terharu sih
Mbak Nina keren bisa nulis seperti ini, bisa bikin emosi orang naik turun hahaha
Hahaaha,, emosinya Bang Rico labil niy :D
HapusBang itu, tanda tandanya udah disuruh nikah *eh , hehe
Ini cerita yang dibuat Mbak Asma Nadia, yang saya tulis menggunakan bahasa saya sendiri dengan campuran bahasa Mbak Asma Nadia ^_^
aiih manis kali critanya,,
BalasHapuspengin kukuh seperti Rafli, cerita yang mengesankan ijin untuk share ya Mbak Nina?
BalasHapusno coment,saya cuma bisa bilang subhanallah.itu lah rencana allah swt.
BalasHapuspanjang amat mbk sampai pusing bacanya :D
BalasHapusmemang lelaki pilihan hati itu yang terbaik,ceritanya bikin terharu mbak, bisa dikatakan cinta sejati tuu mbak
BalasHapusterharu mbak baca ceritanya,artikelnya inspiratif sekali mbak.mudah -mudah kita juga bisa mendapatkan seseorang yang baik di masa depan sama seperti nania.
BalasHapus