Assalamu'alaikum
Wr.Wb
2017
adalah awal baru saya jadi pengangguran. Di 2017 juga, saya dapat banyak
pelajaran tentang sabar dan ikhlas. Mengikhlaskan rencana-rencana yang saya
punya, karena Allah punya rencana lain yang saya percaya in syaa allah akan
lebih baik dari rencana saya.
Awal
2017, di bulan Februari saya kembali melamar pekerjaan di sebuah PT yang sudah
memiliki banyak gerai/toko di seluruh Indonesia. Tapi karena di kota saya baru
saja buka, sehingga mereka membutuhkan karyawan dalam jumlah yang banyak.
Sebenarnya
penerimaan besar-besaran sudah dilakukan dari tahun sebelumnya (2016). Namun
waktu itu saya masih bekerja di NGO, jadinya saya ingin menyelesaikan terlebih
dahulu tanggung jawab saya di NGO tersebut. Saya melamar untuk posisi
finance/accounting. Setelah memasukkan lamaran, saya disms untuk ikut seleksi
penerimaan pegawai. Selama satu hari itu saya mengikuti seleksi, dan gugur di
tes ketiga. Tahap 1-3 adalah psikotes. Padahal tahap ke 4 adalah tahap terakhir,
yaitu interview. Saya berpikir, ini bukan rezeki saya.
Selanjutnya
saya ikut seleksi penerimaan pegawai BPJS TK. Namun gugur di tahap ke dua.
Tahun kemarin saya juga sempat ikut tes BPJS, tapi yang kesehatan. Lolos sampai
tahap ke tiga. Saya membuang kesempatan yang ada. Saya ga bisa ikut tes tahap ketiga, karena suatu
alasan.
Di
bulan Mei saya mengikuti penerimaan pegawai jalur staff BI (Bank Indonesia)
untuk posisi pegawai pelaksana. Setelah mendaftarkan lamaran melalui online,
saya dinyatakan lolos berkas dan boleh mengikuti tahapan tes selanjutnya. Tes
tahap pertama dilakukan di salah satu gedung kampus saya, tesnya dari pagi sampai
malam. Seumur hidup saya, baru sekali itu ngikutin tes tertulis yang jenisnya
banyak, seperti :
a. Tes EPPS : Terdapat 200 soal, dan memilih jawaban yang
paling sesuai dengan kepribadian masing-masing.
b. Tes Potensi Akademik : Terdiri dari tes bangun ruang, tes logika matematika, tes penarikan kesimpulan, tes matematika dasar, dan tes deret angka.
c. Warteg Tes, Gambar Pohon dan Gambar Manusia : Di tes warteg
peserta diminta untuk melengkapi titik/gambar yang belum utuh, dan peserta
diminta memilih mana gambar yang paling mudah, paling sulit, disukai dan tidak
disukai. Setelah itu menggambar pohon yang berkambium, dilanjutkan dengan
menggambar orang. Nah untuk gambar orang ini saya senyum-senyum sendiri, karena
saya termasuk orang yang ga jago gambar. Jadi pas liat gambaran sendiri rasanya
pengen ketawa. Saya gambar sosok perempuan menggunakan jilbab dan gamis, dengan
tas tali panjang pada bahu sebelah kanan. Sebenarnya gambar orang tersebut
adalah saya. Jadi pas diminta untuk menjelaskan tentang gambar tersebut, siapa
orangnya dan kelebihan serta kelemahannya, yang saya tuliskan adalah tentang
diri saya. Sebelum ikut tes ini, saya banyak berlatih menggambar (haha).
d. Tes Kebanksentralan : Berkaitan tentang materi perbankan,
UU tentang BI, dan gambar uang baru. Info kesemua materi itu sebenarnya ada di
web BI, yang penting kitanya ga malas baca aja.
e. Tes Pauli : Tes pauli juga dikenal dengan nama tes koran.
Jadi di tes Pauli kita akan diberikan kertas lebar yang semua isinya adalah
angka. Jadi peserta akan diminta untuk menjumlahkan angka dari atas ke bawah di
setiap deretnya. Tujuan dari dilakukan tes ini, sebenarnya untuk mengetahui
kemampuan bekerja (seperti daya tahan kita/tingkat stres, dsb). Ga tau cara
lihatnya bagaimana, mungkin mereka liat dari jawaban penjumlahan yang salah
(mungkin ya). Setelah habis ikut tes ini, kepala saya jadi pusing, tangan sama
lengan pada pegal-pegal.
f. Comprehension Tes : Jenis tesnya essay, dan kita diminta
menjawab cepat dengan jawaban yang tidak panjang tapi menyelesaikan masalah.
Ada pertanyaan yang bunyinya gini : Mengapa orang yang tidak dapat mendengar,
juga tidak dapat berbicara? Teman di samping saya menjawab "wallahu alam"
, dan teman disebelahnya lagi ngejawab "takdir" .
g. Tes Bahasa Inggris : Ini jumlah soalnya ada 80. 40nya
grammar&structure, 40nya lagi reading. Untuk grammar&structure saya
agak kesulitan.
*Semua peserta yang pulang di tahap pertama ga ada yang rapi
penampilannya 😂.
Akhir Mei 2017, tahap pertama pun diumumkan. Alhamdulillah saya lolos ke tahap 2 yaitu "wawancara psikologi(wanlog)". Saya pun mencari info seputaran wanlog, tentang apa saja yang sekiranya akan ditanyakan saat wanlog nantinya.
Bulan Juni, masuk tes tahap ke 2 yaitu wanlog. Saya dapat sesi ke dua di hari pertama. Saya diinterview seorang psikolog perempuan. Pertanyaannya seputar alasan melamar di BI, hubungan saya dengan teman kerja di pekerjaan sebelumnya apakah baik atau tidak, apakah saya suka marah-marah atau tidak saat teman-teman lambat menyerahkan laporan 😁, bagaimana saya menghadapi situasi yang tidak diiinginkan saat di tempat kerja, dan tentang karakter saya. Interviewnya sekitar setengah jam'an.
Pengumuman tes tahap ke dua mendekati lebaran idul fitri (kalau saya ga salah ingat), dan alhamdulillah saya lolos ke tahap berikutnya yaitu "tes kesehatan dan psikiatri".
Tes kesehatan dan psikiatri diadakan seminggu setelah lebaran. Jadi saya benar-benar menjaga pola makan, ga berani makan macam-macam, minum soda juga tidak. Untungnya sudah dua tahunan saya tidak pernah lagi minum minuman bersoda, jadinya saya ga tergoda dengan banyaknya minuman yang berjejer di depan meja (apalagi saat pasiar) 😄. Jaga pola tidur sama olahraga juga (jalan pagi atau senam), sama banyakin minum air putih.
Untuk tes kesehatan ada beberapa jenis : tes fisik, tekanan darah, urin, rontgen, rekam jantung, tes ambeien. Sementara untuk tes psikiatri ada sekitar 500an lebih pernyataan dan kita diminta memilih yang sesuai dengan diri kita dalam waktu 1 jam setengah. Hasil pengumuman keluar agak lama, sekitar satu bulanan (bulan September), dan hasilnya saya tidak lolos ke tahap selanjutnya, tahap terakhir yaitu "interview user". Waktu itu pengumumannya malam, sekitar jam 10an. Pas liat hasil pengumuman saya langsung tidur, berharap saat bangun besok hasilnya bisa berubah *ngarep.
Karena rasanya agak gimana setelah lewatin proses yang lumayan panjang, tapi ya "setidaknya diriku pernah berjuang" 😂
Saya tidak mau memikirkan alasan kenapa saya tidak lolos ke tahap berikutnya, karena dari pihak BI juga tidak memberitahukan alasannya dan saya ga mau berandai andai. Saya hanya berpikir (lagi) bahwa BI bukan rejeki saya.
Komentar
Posting Komentar